A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Lingkungan hidup meliputi Komponen Biotik
dan Komponen Abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk
hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel
banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen
abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini
semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia,
seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan
mineral.
B. Lingkungan
Lingkungan suatu organisme adalah segala
sesuatu diluar organisme, yang menjadi kondisi atau persyaratan
organisme untuk hidup, lingkungan makhluk hidup ( organisme dibagi
menjadi 2 :
- Lingkungan abiotik ( benda mati / Fisik )
- Lingkungan Biotik ( Makhluk Hidup )
Lingkungan abiotik meliputi segala sesuatu yang tidak secara langsung terkait pada keberadaan organisme tertentu antara lain :
- Sinar Matahari: Jika tidak ada, tidak akan ada kehidupan
- Air: ±70% Struktur penyusun makhluk hidup. fungsi: untuk reaksi kimia pada tubuh yg disebut juga metabolisme dan juga untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
- Senyawa organik: karbohidrat, lemak dan protein. senyawa organik
harus memiliki unsur C, H, O. khusus untuk protein, harus memiliki C, H,
O, N.
- Udara: ±80% udara bebas adalah Nitrogen (N). fungsi N: membentuk
protein bagi tubuh. N bisa didapat dari atmosfer langsung, tetapi
harus dirubah ke dalam bentuk N2 . Proses pengubahan N menjadi N2
dinamakan Proses Biogeokimia. sisanya, udara bebas adalah Oksigen
(O2). fungsi O2: untuk respirasi. tetapi untuk respirasi yang tidak
menggunakan O2 dinamakanRespirasi anaerob.
- Tanah: sebagai substrat bagi tumbuhan dan sebagai tempat tinggal bagi hewan.
1. Lingkungan Biotik ( Maklhuk Hidup )
Lingkungan Biotik adalah lingkungan yang
meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam
ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai
konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai decomposer, juga meliputi
tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk
hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling
mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara
lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai
berikut :
a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal
seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang
pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti
jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya,
seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap
musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri,
sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku
tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk
mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi
b. populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi
c. . Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai
populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan
populasi.
d. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu
terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang
disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan
hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan
dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Dalam komunitas, semua organisme
merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya.
e. Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut
biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang
cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk
kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut substrat.
Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia) berbeda.
Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam
nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme
lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh
marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.
A. Komponen dalam Ekosistem
1. Aliran Energi
Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut :
a. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa
energi matahari, tetapi tidak semuanya dapat digunakan oleh tumbuhan
dalam proses fotosintesis. Hanya sekitar setengahnya dari rata-rata
sinar matahari yang sampai pada tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme
fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yang diubah
menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari sistem berupa panas,
dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan dipakai lagi untuk
proses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.
b. Energi yang disimpan berupa materi
tumbuhan mungkin dilakukan melalui rantai makanan dan jaring-jaring
makanan melalui herbivora dan detrivora. Seperti telah diungkapkan
sebelumnya, terjadinya kehilangan sejumlah energi diantara tingkatan
trofik, maka aliran energi berkurang atau menurun ke arah tahapan
berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora menyimpan sekitar 10 %
energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula karnivora menyimpan
sekitar 10 % energi yang dikandung mangsanya.
- Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam
sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materi
organik.
- Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada
setiap tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energi untuk
pernafasannya, sehingga terlepaskan sejumlah panas keluar dari system
- Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa
materi organik mungkin dikeluarkan menyeberang batas dari sistem.
Misalnya akibat pergerakan sejumlah hewan ke wilayah, ekosistem lain,
atau akibat aliran air sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawa
arus.
1. Rantai Makanan dan Jaring Jaring Makanan.
adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan. Apabila antara rantai makanan yang satu dengan yang lainnya terdapat
hubungan (ada komponen yang sama), maka beberapa rantai makanan akan
membentuk jaring-jaring makanan.
Berikut ini contoh jaring-jaring makanan :
2. Piramida Ekologi
Struktur trofik dapat disusun secara urut
sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum
memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Gambaran susunan antar
trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering,
maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik yang disebut piramida
ekologi. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran
perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama
ditempati produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya
konsumen primer, sekunder, tersier sampai konsumen puncak.